KEPULAUAN SELAYAR – Menyikapi hasil rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar bersama tim terpadu akan turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan pengecekan kenaikan harga BBM yang signifikan dari pihak pengecer, penyalur bahkan ke APMS dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca JugaPKS Walk Out Paripurna Gabung Massa Tolak Harga BBM Naik

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi bersama tim terpadu yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Muh.Yunan Karaeng Tompobulu, ST., MT., IPM di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Selasa (6/9).

“Kita akan turun langsung bersama tim untuk mencari, melihat fakta dari informasi yang kita dengar bahwa sudah ada penjual dari pengecer BBM dengan harga tujuh belas sampai delapan belas ribu rupiah,” ungkap Muh. Yunan.

Jika hal itu terjadi, Muh. Yunan mengemukakan akan menyebabkan terjadinya inflasi daerah. Olehnya itu ia akan melakukan penertiban dan imbauan kepada pengecer, sub penyalur sampai ke APMS.

“Pemerintah harus ada action bahwasanya selalu ada ditengah tengah masyarakat untuk menanggulangi setiap masalah yang terjadi karena memang dampak kenaikan BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakat,” sambung Muh. Yunan.

Sementara itu Kabag Ekonomi, Rahman Made mengatakan jika terjadi harga yang sangat tinggi pada pihak pengecer maka akan mempengaruhi distribusi baik itu komoditas pangan maupun barang dan jasa.

“Kalau ini tidak kita kendalikan bisa – bisa semua harga kebutuhan pokok masyarakat akan melonjak tinggi,” ucapnya.

Dalam keterangannya inflasi di Selayar saat ini mencapai 4,11. Hal ini sangat dikhawatirkan kalau sampai diatas angka 5 yang akan berdampak terhadap masyarakat, yang tentunya akan sangat sulit memenuhi kebutuhannya.