RAKYAT.NEWS, SELAYAR – Untuk kesekian kalinya Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali menyampaikan keluhan warga Kalaotoa, Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu atas kondisi pantai dan penurunan struktur tanah pasca gempa.

 

“Terus terang kami sampaikan, masyarakat pada dua kecamatan tersebut pasca gempa, hingga saat ini masih resah, utamanya jika musim timur dan musim barat, air laut masuk hingga kepemukiman,” ujar Basli.

 

Lanjutnya, sampai saat ini upaya rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan pengaman pantai di Kec. Pasilambena dan Pasimarannu belum terlaksana.

 

Sejumlah persyaratan seperti Dokumen R3P, begitupun dengan Dokumen Detail Engineering Design (DED) rehab-rekon bangunan pengaman pantai dua wilayah tersebut telah selesai disusun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, imbuhnya

 

Namun demikian Basli Ali atas nama pemerintah dan masyarakat Selayar menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya selama kurun waktu dua tahun pasca bencana, pemerintah pusat dalam hal ini kementerian dan lembaga, Pemprov Sulsel maupun pemerintah kabupaten telah melaksanakan penanganan atas dampak gempa.

 

“Beberapa diantaranya; Penanganan kerusakan rumah kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, Pembangunan dan rekonstruksi sarana pendidikan dasar; dan Bantuan bidang Koperasi dan UMKM dan lainnya,” paparnya.

 

Akan tetapi lebih dari itu, kata Bupati Pemkab Selayar, masih tetap berharap dukungan optimal dari pemerintah pusat terhadap upaya rehabilitasi rekonstruksi, pembangunan infrastruktur, fasilitas publik, bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan sarana ibadah.

 

“Besar harapan kami kiranya Rehabilitasi dan Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai pada 6 lokasi di Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu, mendapatkan perioritas anggaran melalui APBN dan bisa terlaksana pembangunannya dalam tahun anggaran 2024,” harapnya.