Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan pengawasan terhadap keberadaan orang asing sangat bergantung pada sinergi antarinstansi.

“Imigrasi tidak bisa berjalan sendiri. Keterbatasan personel, khususnya di bidang intelijen, menjadi tantangan yang hanya bisa diatasi dengan dukungan semua pihak. Karena itu, kami sangat menghargai fasilitasi dari Pemda Selayar dalam pelaksanaan Rapat TIMPORA ini,” imbuhnya.

Usai seremoni pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi terbuka yang dipandu langsung oleh tim dari Imigrasi. Diskusi ini melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk unsur Forkopimda, perangkat daerah, instansi vertikal, dan aparat keamanan.

Berbagai isu strategis dibahas, mulai dari pola pergerakan wisatawan asing, kebutuhan data dan informasi intelijen, hingga pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan wilayah.

Rapat TIMPORA ini sekaligus menjadi momentum evaluasi bersama dalam menjaga ketertiban umum dan keamanan daerah, khususnya di tengah meningkatnya arus wisatawan internasional ke Selayar yang dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan kekayaan laut, budaya, dan keragaman hayatinya, termasuk kawasan Taman Nasional Laut Takabonerate terumbu karang atol terbesar ketiga di dunia.

YouTube player